Sabtu, 17 Desember 2011

Zat dan Wujudnya

1. Pengertian Zat
Ilustrasi molekul-molekul penyusun zat hijau daun
Zat atau materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Setiap zat / materi terdiri dari partikel-partikel / molekul-molekul yang menyusun zat tersebut. 
                                                                                                           
2. Massa Jenis Zat

Zat Cair, Zat Padat, dan Zat Padat
Zat-zat yang sejenis pasti mempunyai massa jenis yang sama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa massa jenis merupakan salah satu ciri khas suatu zat.

Massa jenis zat dinyatakan dalam huruf ρ (baca: rho) merupakan  massa zat dibagi dengan volumenya. Dirumuskan sebagai berikut :











Berikut tabel massa jenis beberapa zat. 



























3. Wujud Zat
Berdasarkan wujudnya zat dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu padat, cair, dan gas. 


4. ADHESI DAN KOHESI
Adhesi

Adhesi adalah gaya tarik menarik antara molekul-molekul zat yang tidak sejenis.
Contoh:
  • Tinta dapat menempel di kertas
  • Kapur / tinta dapat menempel di papan tulis
  • Semen dapat melekatkan batu dengan pasir
  • Cat dapat menempel pada tembok
  • Selotip yang merekat pada sesuatu


Kohesi
Kohesi adalah adalah gaya tarik-menarik antara molekul yang sejenis.
Contoh:
  • gaya tarik menarik antara molekul kayu membentuk kayu
  • gaya tarik menarik antara molekuk kapur membentuk kapur batang
  • gaya tarik menarik antara molekul-molekul gula membentuk butiran gula pasir


Pengaruh gaya adhesi dan kohesi terhadap zat cair menyebabkan terjadinya peristiwa –peristiwa:

    A.    Meniskus cembung dan meniskus cekung
Jika adhesi lebih besar dari pada kohesi maka permukaan (meniskus) zat cair dalam pipa kapiler cekung, misalnya pada pipa yang diisi dengan air ( pipa kiri ). sebaliknya jika gaya kohesi lebih besar maka permukaan zat cair dalam pipa kapiler akan cembung, misalnya pipa yang diisi dengan air raksa ( pipa kanan).






B.     Kapilaritas
Kapilaritas adalah meresapnya zat cair melalui celah-celah sempit atau pipa rambut yang disering disebut sebagai pipa kapiler. Gejala ini disebabkan karena adanya gaya adhesi atau kohesi antara zat cair dan dinding celah tersebut. Zat cair yang dapat membasahi dinding kaca pipa kapiler memiliki gaya adhesi antara pipa kapiler dengan dinding pipa kapiler lebih besar. Sedangkan zat cair yang tidak membasahi dinding kaca pipa kapiler memilki gaya kohesi yang lebih besar. Hal ini akan mempengaruhi tinggi rendahnya permukaan zat cair pada pipa kapiler.





Contoh kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari:
  • Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor
  • Naiknya minyak tanah melalui sumbu pada lampu tempel
  • Baiknya air tanah sampai ke daun melalui pembuluh tapis
  • Menetesnya air pada kain dalam ember yang semampai





C. Tidak berlakunya hukum bejana berhubungan.
Jika pada bejana berhubungan terdapat pipa kapiler atau terdapat perbedaan yang signifikan dari diameter pipa-pipanya maka permukaan zat cair dalam pipa kecil akan lebih tinggi dibandingkan permukaanya pada pipa yang besar sehingga hukum bejana berhubungan tidak berlaku.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More